Permukaan kulit cabe yang sudah matang atau masih tua menginjak waktu pematangan pada buah biasanya akan ditemukan adanya retakan/garis pecah-pecah. Hal tersebut memang akan menjadi kendala ketika diperjualbelikan di pasaran, sebab konsumen lebih selektif dalam memilih cabe yang dibelinya. Sebisa mungkin cabe yang diperjualbelikan harus yang berkualitas baik.
Ada banyak penyebab yang melatarbelakangi mengapa pada permukaan kulit buah cabe terkadang mengalami retakan hebat (dengan kata lain kulit luarnya pecah-pecah).
Original Photo by: Ismail AC/KPCI, uploading by: Wahid Priyono (Tips Petani Cabe).
|
Beberapa penyebab yang dapat diindentifikasi seperti misalnya:
- Varietas cabe tersebut tidak cocok ditanam dengan curah hujan tinggi;
- Kelebihan kandungan air hujan;
- Pada cabe varietas stype hot chili, dengan daging buah tebal dan kulit luar halus, type ini jika kelebihan banyak unsur Nitrogen (N), apalagi di musim hujan rata-rata akan terjadi cracking (kulitnya pecah-pecah), kaitannya dengan daging buah tebal sehingga kandungan air tinggi;
- Buah cabe terkena patek;
- Faktor cuaca dan iklim yang ekstrem (berubah-ubah).
Sehingga jika ditemukan kendala seperti identifikasi di atas, maka langkah (solusi) yang baik adalah dengan cara melakukan beberapa praktek berikut:
- Menambahkan unsur Kalium (K) yang tinggi untuk meningkatkan kelenturan lapisan kulit buah bagian paling luar;
- Dapat menggunakan KNO3 yang berbentuk kristal dan aplikasikan lewat spray (disemprot). Aplikasi KNO3 dengan spray jauh lebih efektif karena hanya unsur K+ nya saja yang terserap tanaman cabe, sementara itu NO3- nya akan luruh/tidak terserap tanaman;
Jika kebetulan anda telah membudidaya cabe semisal hot chili dan mengalami permasalahan seperti di atas, maka sebaiknya berikan solusi seperti penjelasan di atas. Semoga informasi sederhana di atas dapat bermanfaat untuk anda.
Cara Mengatasi CABE yang Kulitnya Retak-Pecah-Pecah (Cracking)
4/
5
Oleh
Unknown