Saturday, 23 July 2016

Persiapan Awal Tanam CABE: Pengolahan Tanah Menjadi Lahan Bedengan Cabai

Dalam budidaya (bercocok tanam) cabe merah maupun cabe jenis lainnya, pengolahan tanah di lahan terbuka sangatlah penting. Pengolahan tanah diawali dengan cara membersihkan terlebih dahulu lahan dari kemungkinan adanya gulma (rumput-rumput liar) yang mengganggu, bebatuan krikil, kayu, plastik, dan benda-benda non-hidup lainnya. Setelah lahan dibersihkan, maka langkah selanjutnya bajaklah/cangkul tanah hingga menjadi cukup halus dan tekstur tanah menjadi lunak dan tidak keras, kemudian buat bedengan berbentuk memanjang yakni membujur dari arah utara ke selatan. Lebar bedengan adalah satu meter dengan tinggi 25 - 40 cm, serta jarak antar bedengan yakni 60 cm. Sedangkan untuk panjang bedengan disesuaikan saja sesuai kondisi lahan yang tersedia. Dan untuk memudahkan dalam pemeliharaan, sebaiknya panjang bedengan dapat dibuatkan sepanjang 15 - 20 meter. Di antara satu bedengan dengan bedengan lainnya dibuatkan saluran drainase air yang baik, sebab tanaman cabe tidak menyukai lahan yang terlalu basah, berikan air secukupnya pada lahan bedengan.

Di atas lahan bedengan, sebaiknya diberikan mulsa plastik warna silver atau perak kehitaman. Pemberian mulsa ini bertujuan agar kelembaban tanah terjaga, mencegah erosi tanah (runtuhnya tanah karena air), mengendalikan rumput liar/gulma, serta menjaga kebersihan lingkungan kerja. Jika tidak ada mulsa, penggunaan jerami padi juga dapat membantu dalam menekan erosi pada tanah serta menjaga kelembaban tanah di sekitar pusat tanaman dimana tanaman cabe tersebut tumbuh dan berkembang.

Lahan Tanam Cabe Berbentuk Bedengan
Lahan Tanam Cabe Berbentuk Bedengan, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan Indonesia).

Budidaya cabai membutuhkan lahan tanah dengan tingkat keasaman tanahnya (pH) yakni kisaran 6,5 - 7. Jika pH tanah rendah (bersifat asam), maka akar, daun, dan batang tanaman cabe akan mudah pucat, mudah terserang penyakit dan virus. Tanah yang pH-nya asam bisanya banyak ditumbuhi rumput teki dan ilalang. Jika pH tanah terlalu asam, maka solusinya dapat menggunakan kapur dolomit 2 - 4 ton/ha lahan untuk menetralisirnya sehingga pH tanah menjadi netral (pH sekitar 6,5 - 7). pH tanah yang cukup netral sangat bagus untuk menekan lajur pertumbuhan dan perkembangan tanaman agar lebih cepat menghasilkan bunga dan buah.

Setelah lahan bedengan telah dibuat dan di atasnya diberi mulsa, maka selanjutnya yakni membuat lubang tanam di atas bedengan sebanyak dua baris (lubangi mulsa plastiknya) dalam tiap bedengan dengan jarak 50 - 60 cm. Sebaiknya lubang tanam dibuatkan tidak sejajar (zig-zag/selang seling/tidak sejajar), hal ini bertujuan untuk mengatur sirkulasi udara/angin di sekitar lokasi tanam. Selain itu, pengaturan drainase kelembaban air di tanah juga harus dilakukan, dan penetrasi sinar matahari sepanjang hari. Diameter serta kedalaman lubang tanam yaitu kurang lebih 10 cm, atau dapat disesuaikan dengan ukuran polybag yang digunakan.

Setelah lubang tanam disiapkan, maka selanjutnya adalah memasukan bibit hasil penyemaian ke masing-masing lubang tanam, dan langkah berikutnya yaitu melakukan perawatan tanaman cabe.

Artikel Terkait

Persiapan Awal Tanam CABE: Pengolahan Tanah Menjadi Lahan Bedengan Cabai
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email